Wednesday, June 6, 2012

Hadits Pertama dalam ajaran Islam

Arti Hadits
Dari Amirul Mu`minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasullullah Shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan di balas berdasarkan apa yang di niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan."
Hadits di atas di riwayatkan oleh dua orang imam hadits, yaitu yang bernama Abu Abdulla Muhammad bin Isma`il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang.

Hadits di atas merupakan hadits pertama yang diberikan oleh Rasullulah Shallahu`alaihi wa sallam untuk umat islam sebagai acuan bagi kita dalam melaksanakan kewajiban sebagai umat manusia dan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Secara umum hadits ini merupakan hadits yang menjadi tonggak awal dalam perjuangan islam, dan bahkan hadits di atas menjadi salah satu hadits yang menjadi inti ajaran islam.

Senada dengan hal tersebut, Imam Ahmad dan Imam Syafi`i berkata:
Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut.
Diriwayatkan dari Imam Syafi`i bahwa dia berkata:
Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh.
Kandungan Hadits:
  • Niat merupakan syarat layak/ diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta`ala)
  • Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati/ qalbu
  • Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta`ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah
  • Seorang mu`min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya
  • Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah
  • Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/ rutinitas) adalah niat
  • Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah Membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan
Hadits di atas secara umum memberikan penjelesan mengenai niat dalam melaksanakan aktivitas baik aktivitas secara hablum minallah ataupun hablum minannas. Hadits di atas memiliki pokok bahasan 3 pokok, yaitu:
  1. Niat dan Keikhlasan
  2. Hijrah
  3. Fitnah dunia
Dan dari ketiga pokok bahasan tersebut dapat kita jumpai di Alquran yaitu pada:

Niat dan Keikhlasan. Terdapat pada surah Al A`raaf ayat ke 29 dan surah Al Bayyinah ayat ke 5
Hijrah. Terdapat pada Surah An Nisaa` ayat ke 97, Surah Al Baqarah ayat ke 218, Surah Ali `Imran ayat ke 195 dan Surah Al Anfaal ayat ke 72
Fitnah Dunia. Terdapat pada Surah Ali `Imran ayat ke 145, Surah An Nisaa` ayat ke 134, Surah Al An`aam ayat ke 70 dan Surah Al Anfaal ayat ke 67 

Referensi : 
Hadits Arba`in Nawawiyah karya Imam Abu Zakaria Yahya Bin Asyraf An-Nawawi
(Penerjemah Abdullah Haidhir dan Murajaah Dr. Muh. Mu`inudinillah Bashri dan Maerwandi Tarmizi)

5 comments:

DMCA Protection