Tuesday, April 9, 2013

Pengertian dan Penjelasan dari Transistor Amplifier

Transistor merupakan istilah yang diterapkan pada kombinasi dari semikonduktor yang dapat berfungsi sebagai amplifier. Perangkat tersebut memiliki aplikasi penting dalam radio dan sirkuit elektronik di mana mereka melakukan fungsi yang sama sebagai tabung vakum. Radio transistor yang berisi semua notubes adalah produk komersial umum.

Sebuah transistor menjadi berguna sebagai penguat dapat terbuat dari dua jenis n dan p, yang merupakan salah satu jenis semikonduktor. Dalam praktek yang sebenarnya segmen tiga terbentuk secara berurutan dalam proses tumbukkan kristal tunggal. Sebagaimana transistor ditetapkan sebagai transistor npn persimpangan. Kontak listrik dibuat dengan masing – masing tiga bagian. Untuk digunakan sebagai penguat jenis n bagian di sebelah kiri berfungsi sebagai kolektor elektron dengan menghubungkannya ke terminal positif dari baterai tegangan moderat. Jenis n bagian di sebelah kanan menjadi emmiter elektron dengan menghubungkannya ke terminal negatif dari baterai tegangan rendah.

Hal ini menyebabkan pergeseran elektron dari kanan ke kiri melalui bagian pusat yang sangat tipis. Elektron mengalir di persimpangan dapat dikontrol dengan memvariasikan potensial antara bagian tengah dan bagian emmiter. Hal ini dapat dihasilkan oleh beberapa sumber potensial berbagai ditunjukkan oleh E dalam diagram. Sebuah variasi kecil dalam E menghasilkan variasi yang sama besar dalam drift elektron dari kanan ke kiri sebagai tegangan pada variasi jauh lebih besar dari baterai yang menghubungkan kedua ujung transistor. Persimpangan emitor melakukan hal yang serupa dengan grid di sebuah triode; variasi kecil dalam potensial di persimpangan ini dapat menghasilkan variasi besar dalam potensial di beberapa X perangkat ditunjukkan dalam digram tersebut.Sebuah sinyal masukan yang berbeda – beda di seluruh persimpangan emitor akan menghasilkan variasi yang jauh lebih besar di X perangkat, dan transistor berfungsi sebagai penguat dari sinyal input.

Common – base, common – emitor dan common – kolektor amplifier. Dalam sirkuit transistor yang digunakan adalah basis eksternal yang saat ini digunakan untuk mengendalikan kolektor atau emitor saat. Dengan menggunakan cara ini transistor yang merupakan arus penguat karena kolektor yang dimilkinya (dan emitor) yang saat ini dengan mudah bisa 100 kali pengendali (basic) dan variasi dalam arus masukan yang digambarkan oleh variasi yang jauh lebih besar dalam output.

Jadi kita dapat membedakan tiga cara dimana transistor mungkin digunakan sebagai penguat, tiga cara itu ialah sebagai berikut :

(a) dengan pengendalian arus kolektor emitor,

(b) dengan pengendalian arus kolektor basis,

(c) dengan pengendalian arus emitor basis.


Hal ini penting dalam semua mode penggunaan, pengoperasian transistor diberikan dalam hal input dan output. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari fisika yang berkenaan dengan transistor bipolar, yaitu transistor yang dikuasai perangkat; yang mana hal tersebut sangat berlawanan dengan efek tegangan medan transistor yang dikendalikan perangkat. Sesuai dengan tiga mode operasi yang tercantum di atas, ada tiga buah sirkuit dasar  yang memperkuat transistor hal ini ditunjukkan pada Gambar diatas. Pada frekuensi sinyal impedansi dari tegangan kolektor pasokan diabaikan dan dengan demikian kita dapat mengatakan untuk rangkaian (a) input diterapkan antara emitor dan basis, output yang  efektif yang dihasilkan antara kolektor dan basis. Dengan demikian dasar koneksi umum untuk sirkuit input dan output yang merupakan amplifier ini dikenal sebagai jenis common – base.

No comments:

Post a Comment

DMCA Protection