Monday, July 23, 2012

Hadits Keempat dalam Ajaran Islam

Arti Hadits: Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami beliau adalah orang yang benar dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes dara selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perakara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kandungan Hadits:
  • Allah ta'ala mengetahui tentang keadaan makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.
  • Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya.
  • Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (Husnul Khotimah).
  • Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.
  • Tenang dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.
  • Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karena sesunguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.
Hadits di atas secara terperinci memberikan informasi kepada kita apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap manusia di dunia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. 
 
Penjelasan hadits di atas juga menceritakan bagaimana seorang manusia itu diciptakan dari setetes air mani menjadi manusia yang utuh dan setelah itu memiliki tujuan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dan adanya sebuah pengorbanan yang harus dilakukan oleh seorang Ibu demi menjaga buah hatinya mulai masih berada di kandungan. Itu semua juga tidak terlepas dari pengorbanan yang dilakukan oleh sang Ayah. Oleh karena itu, hadits ini juga berkaitan dengan hal menghormati orang tua.
 
Kalau kita perhatikan pada kandungan hadits 2 poin terakhir menunjukkan bahwa, setiap manusia itu dilahirkan oleh manusia sebelumnya (Setelah Adam tercipta). Kelahiran dan kematian manusia itu dipermukaan bumi ditentukan oleh Allah SWT kecuali manusia tersebut menjaga kesehatan dan umurnya. Ditambahkan juga bahwa Allah telah mengatur semua yang diperlukan manusia di dalam hidupnya. Antara lain:
  1. Rezeki
  2. Ajal/ Kematian
  3. Amal
  4. Celaka dan Kebahagaian
Kandungan hadits di atas dapat kita jumpai di Al-quran, yaitu:
Pengorbanan seorang ibu yang mengandung. Terdapat pada Al Quran Surah Luqman ayat ke 14.
Teori Reproduksi manusia. Terdapat pada Al Quran surah Al Hajj ayat ke 5 dan Surah Al Mu`minuun ayat ke 14 
Takdir.  Terdapat pada Al Quran surah Al Hadid ayat ke 22 dan Surah At Thagaabun ayat ke 11
Husnul Khotimah. Terdapat pada Al Quran surah Al Baqarah ayat ke 132 dan Surah An Nisaa` ayat ke 18.
 
Referensi : 
Hadits Arba`in Nawawiyah karya Imam Abu Zakaria Yahya Bin Asyraf An-Nawawi
(Penerjemah Abdullah Haidhir dan Murajaah Dr. Muh. Mu`inudinillah Bashri dan Maerwandi Tarmizi)
 

2 comments:

DMCA Protection