Penyebab utama dari pembangunan adalah manusia, pengetahuan manusia itu sendiri, kebiasaan yang terjalin pada manusia, adat istiadat yang terbentuk, cara berpikir, etika, sikap manusia seperti prestasi, ketepatan, sikap terhadap pekerjaan dan bahkan sikap dalam mendidik anak-anaknya ataupun generasi sesudahnya.
Hingga akhir perang dunia kedua yaitu pada tahun 1945, dua negara yang mengalami kehancuran dan kebangkrutan secara total, Jepang dan Jerman mengalami apa yang dinamakan krisis ekonomi, sosial dan pendidikan. Tetapi apa yang terjadi sekarang? Jepang dan Jerman merupakan salah satu poros ekonomi, pendidikan dan kebudayaan hingga saat ini. Kota industri, kota pendidikan, kota kebudayaan yang ada sekarang di kedua negara tersebut dahulunya hancur lebur karena Perang. Tapi sekarang ini, mereka melalui industri dan pendidikan dapat membangun ekonominya hingga diakui oleh seluruh dunia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kita sadari memang bahwa kehadiran industri merupakan salah satu tolak ukur dalam terciptanya kehidupan yang teknis dan modern. Sehingga industri merupakan salah satu landasan suatu masyarakat yang modern karena Industri juga merupakan agen modernisasi yang merujuk kepada masyarakat yang berpendidikan, memiliki moral yang tinggi dan beretika, serta cara berpikirnya yang jauh dari masyarakat kuno dan masih percaya akan hal-hal yang mistis. Secara personal, Indonesia harus berani untuk mengambil langkah untuk menuju modernisasi namun nilai-nilai leluhur seperti gotong royong, kebersamaan, masih tetap lekat di jiwa masing-masing manusia Indonesia. Artinya proses modernisasi itu bukan mengarah ke westernisasi melainkan bagaimana menciptakan masyarakat yang berpendidikan, yang mempunyai etika dan berpikir modern dibandingkan pemikiran yang kuno.
Oleh karena itu, sebuah hal yang menarik adalah haruslah ada yang dinamakan dengan pembangunan sarana-sarana yang dibarengi dengan pembangunan mental atau karakter manusia Indonesia. Tidak adanya keseimbangan antara kemajuan yang bersifat materiil dan mental akan mengakibatkan apa yang disebut dengan keterkejutan budaya yang nantinya akan melahirkan konflik-konflik diantara masyarakat yang berujung kepada proses pembangunan ekonomi, sosial dan budaya macet dan bahkan jalan ditempat. Mengapa demikian? karena satu-satunya alasan mengapa adanya pembangunan berasal dari manusia itu sendiri, jika pembangunan itu macet bukan salah pemerintah ataupun warga negaranya saja, melainkan salah dari manusia yang hidup dan tinggal di negara dia tempati.
Nice read! I like the suggestions.
ReplyDelete