Sel yang terdapat dalam ragi dan jamur merupakan bentuk sel yang memiliki struktur dimana disekelilingnya terbungkus sitoplasma dan terdiri dari membrane plasma, periplasma, dan dinding cell tambahan berupa komponen struktural ekstra sel seperti fimbria dan kapsul. Dinding sel menunjukkan adanya pembentukan eksoskeleton yang dinamis dimana eksoskeleton ini berfungsi untuk melindungi protoplast jamur dari apapun yang ada dilingkungan luar dan hal tersebut juga menegaskan searah dengan pertumbuhan, kekuatan selular, bentuk dan sifat-sifat yang mempengaruhi jamur tersebut. Disamping itu jamur yang memiliki benang-benang fibril, susunan dan pengaturan dinding sel secara mendalam memiliki hubungan dengan proses pertumbuhan apical.
Demikian hal tersebut tampak pada setiap jamur, sebagai contoh pada jamur Neurospora Crassa, dimana ukuran dinding sel tipis kira-kira mendekati 50 nano meter di bagian puncak tetapi menjadi lebih tebal kira-kira mendekati 125 nanometer pada ujung sekitar 250 mikrometer.
Komponen membrane plasma dari sel jamur diselubungi oleh dua lapisan pospolipid yang diselingi dengan protein berbentuk bundar yang mengatur masuk dan keluarnya nutrisi dari metabolism dan menunjukkan adanya lapisan selektif untuk proses translokasi jamur.
Ergosterol merupakan sterol yang paling banyak ditemukan pada membrane jamur, ini memperlihatkan bahwa dalam membrane dari hewan ditemukan kolesterol sedangkan pada tumbuhan ditemukan pitosterol. Adanya Perbedaan ini dimanfaaktkan pada saat penggunaan secara khusus beberapa agent anti-jamur yang digunakan untuk mengobati beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur, dan ini juga dapat digunakan sebagai indicator pengujian terhadap ukuran pertumbuhan jamur.
No comments:
Post a Comment