Pada umumnya, keramik tradisional yang kita lihat melewati 2 tahapan umum dalam pembentukannya. Tahapan awal berupa pembentukan keramik yang diawali dengan tanah liat yang basah kemudian dibentuk dan setelah itu dikeringkan dengan cara dijemur dengan menggunakan matahari, ataupun dibakar atau dalam ilmu fisika disebut dengan Sintering. Oleh karena itu, langsung saja berikut penjelasan sederhana mengenai Sintering.
Ilmu fisika dan teknologi keramik mengemukakan 3 tahapan dalam pembakaran keramik untuk menghilangkan sifat airnya sehingga memiliki sifat mekanik yang tinggi. 3 Tahapan tersebut dikenal dengan istilah Mekanisme Sintering yang berupa:
Proses Kalsinasi. Merupakan sebuah proses di mana keramik mendapatkan perlakuan panas untuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan (300-500 derajat celcius) dalam jangka waktu lebih dari 1 jam. Sehingga bahan keramik yang diproses melalui sintering akan terhindar dari bahan-bahan pengotor.
Proses Pembakaran. Pembakaran belum tentu sintering tetapi sintering diperoleh melalui pembakaran.
Proses Karakterisasi. Dalam proses ini bahan keramik mengalami perlakuan pengujian dan pengamatan terhadap sampel uji. Dimana dalam perlakuan pengamatan dan pengujian dapat diuraikan sebagai berikut;
- Pengujian
- Sifat Mekanik
- Sifat Listrik
- Sifat Termal
- Sifat Optik
- Pengamatan
- Permukaan Struktur Keramik
- Pengamatan secara kualitatif dan kuantitatif
- Pertumbuhan butir
- Batas butir
- Ukuran butir
No comments:
Post a Comment