Kehidupan manusia tidaklah pernah lepas dari kata ekonomi. Baik itu untuk dirinya, keluarganya, bahkan orang lain sekalipun. Tapi, banyak sekali orang yang berpikiran bahwa obrolan ekonomi hanya seputaran tentang uang, uang, dan uang. Padahal dalam kenyataan yang dialami semua orang, uang bukanlah satu-satunya obrolan mengenai ekonomi. Contoh lain yang berkaitan dengan ekonomi yang paling dekat saja misalnya pelaku ekonomi itu sendiri yaitu anda atau kita perorangan. Bagaimanakah sifat kita sebagai pelaku ekonomi ? Apa yang menyebabkan seorang manusia melakukan transaksi ? Pertanyaan-pertanyaan seperti diatas akan terjawab dari satu jenis materi yaitu ilmu ekonomi.
Menurut penulis, ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana perilaku seorang manusia sebagai makhluk yang serba terbatas untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan keinginan yang tidak terbatas. Tidak terbatasnya keinginan membuat manusia harus bisa memilih mana yang akan dilakukan untuk kehidupan yang lebih baik. Keputusan untuk memilih inilah yang sering kali menimbulkan banyak keraguan sebab disetiap pilihan yang diambil harus ada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Perilaku dalam memilih seperti inilah yang harus dipelajari manusia.
Kelangkaan (Scarcity). Keterbatasan kita sebagai manusia menyebabkan hal-hal yang ada terasa langka. Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana saja (disetiap tempat) dan kapan saja dibutuhkan (waktu).
Pilihan-pilihan (Choices). Manusia tidak pernah merasa puas dengan semua yang telah mereka miliki. Apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keinginan yang lain akan muncul. Terbatasnya sumber daya yang tersedia dibandingkan dengan kebutuhan atau keinginan, menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Ada juga pilihan yang sangat kompleks (sulit). Misalnya, mana yang didahulukan antara sekolah yang tinggi atau cepat-cepat bekerja.
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost). Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang dibuatnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan biaya yang harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dimaksudkan dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost) berbeda dengan konsep biaya akuntansi (accounting cost).
Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Ekonom melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternatif penggunaan uang sebesar jumlah yang ada untuk membeli suatu barang. Alternatif yang lebih umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Dengan bunga yang ada, nantinya diakhir tahun uang yang didepositokan akan bertambah sesuai dengan bunga yang telah disepakati sebelumnya.
Konsep ini adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan yang hilang karena kita telah memilih alternatif lain.
Jadi, bisa diambil kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya. Secara rinci, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya. (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2002: Pengantar Ilmu Ekonomi). (Evelyne Fadilatun Nadira Piliang)
No comments:
Post a Comment