Secara umum, dalam kehidupan manusia kita telah mengenal mengenai jenis-jenis material. Material-material sering digunakan untuk kepentingan hidup manusia, segala aktivitas juga di dukung oleh keberadaan material itu sendiri. Material merupakan sesuatu zat yang tersusun atas atom-atom yang memiliki sistem material tersendiri. Zat dalam material tidak dikhususkan kepada zat-zat padat saja atau cair saja dan bahkan hanya gas saja. Zat di dalam pengertian ini memiliki pengertian yang universal. Ada beberapa jenis material yang diklasifikasikan dan kita kenal sekarang ini, antara lain:
Material menurut sifat-sifat atom penyusunnya:
a. Material Logam
b. Material Non-Logam
Material menurut pergerakan atom penyusunnya:
a. Cair
b. Gas
c. Padat
Material menurut sifat konduktivitasnya:
a. Isolator
b. Semikonduktor
c. Konduktor
d. SuperKonduktor
Dan memang, disamping klasifikasi 3 bagian di atas masih ada klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli, bisa seperti dari sifat optiknya, kemudian magnetiknya, kekerasan, dan lain sebagainya. Namun, untuk yang jenis umum kita sering melihat mengenai klasifikasi di atas. Untuk pembahasan ini, mari kita fokuskan ke Material menurut sifat konduktivitasnya yaitu Isolator, Semikonduktor, dan Konduktor. Untuk pembahasan jenis-jenis material lainnya dapat anda lihat di bagian label Material.
Secara sederhana, material menurut sifat konduktivitasnya tersebut merupakan material-material yang dikenal dengan sebutan zat padat. Klasifikasi tersebut ditinjau dari bagaimana sebuah material dialiri oleh arus listrik.
- Material Isolator. Material isolator merupakan material zat padat yang tidak mampu menghantarkan arus listrik.
- Material Semikonduktor. Material yang merupakan material yang memiliki sifat isolator dan konduktor dengan perbandingan 1:1 sehingga sifatnya ada di antara isolator dan konduktor
- Material Konduktor. Material yang memiliki sifat penghantar arus listrik yang baik namun masih memiliki resistansi.
Gambar Struktur Pita Energi Isolator. Pita terlarang yang besar ini memisahkan pita valensi yang terisi dengan pita konduksi yang kosong.
Gambar Struktur Pita Energi Semikonduktor. Lebar pita relatif kecil, EG = 1 eV. Pada saat suhu naik, elektron pada pita valensi mampu berpindah ke pita konduksi. Karena adanya elektron di pita konduksi akibatnya bahan itu menjadi sedikit konduktif.
Gambar Struktur Pita Energi Konduktor. Pita konduksi terisi sebagian, jika ada medan listrik luar elektron akan memperoleh tambahan energi sehingga berpindah yang berakibat timbul arus listrik.
Gambar dan penjelasan di atas merupakan jawaban dari pertanyaan atas adanya klasfikasi material menurut sifat kelistrikannya. Jadi tampak di atas, untuk menjelaskan konsep konduktivitas material tersebut digunakan konsep pita-pita energi. Ada dua pita energi, yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita Valensi adalah pita energi yang mungkin diisi oleh elektron dari zat padat hingga komplit. Pita Konduksi adalah pita energi yang merupakan tempat lain yang akan diisi oleh elektron setelah Pita valensi komplit.
Material Superkonduktor. Merupakan material yang memiliki sfiat penghantar arus listrik yang paling bagus dikarenakan tidak memiliki hambatan/ resistansi ataupun nilai resistansi mendekati nol.
http://medlinkup.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-perbedaan-atom-molekul-ion-unsur-senyawa-campuran/#comment-234
ReplyDeleteLengkap banget pembahasannya ya Bang..heee
ReplyDelete